Perang Dunia I (1914-1918) yang merupakan konflik global pertama di dunia sebenarnya bermula dari konflik berkepanjangan di wilayah Eropa tepatnya di kawasan Balkan. Balkan pada masa itu merupakan kekuasaan dari beberapa negara yang saling berebut pengaruh yaitu Kekaisaran Ottoman yang sudah menua dan kekuatan-kekuatan baru seperti Bulgaria, Serbia, Montenegro dan Yunani. Kekaisaran Ottoman merupakan pemain lama di kawasan Balkan. Balkan sebelumnya merupakan daerah kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur yang kemudian berhasil direbut oleh Kekaisaran Ottoman dan menjadi gerbang invasi-invasi Ottoman berikutnya terhadap negara-negara Eropa seperti Polandia dan juga Kekaisaran Romawi Suci (Pertempuran Vienna). Setelah cukup lama berkuasa di Balkan, kekaisaran Ottoman mulai mengalami kemunduran yang mana kemunduran itu kemudian memunculkan kekuatan-kekuatan baru sebagai pesaing pengaruh Ottoman di wilayah Balkan. Khususnya setelah wilayah-wilayah Ottoman di Balkan memerdekakan diri seperti Serbia dan Yunani melalui Revolusi kemerdekaan atau Bulgaria melalui intervensi kekaisaran Rusia.
Untuk menantang pengaruh Ottoman yang walau sudah melemah namun tetap merupakan kekuatan besar, negara-negara bekas wilayah Ottoman di Balkan membentuk kekuatan aliansi yaitu Liga Balkan beranggotakan Bulgaria, Serbia, Yunani dan Montenegro. Keberadaan Liga Balkan dengan cepat menjadi tantangan bagi sisa-sisa pengaruh Ottoman di kawasan Balkan. Ketegangan antara Liga Balkan dan Ottoman ditambah dengan dukungan Rusia terhadap Liga Balkan (Rusia merupakan rival Kekaisaran Ottoman) kemudian meletupkan Perang Balkan I pada tahun 1912. Perang dibuka dengan pernyataan perang dari Montenegro pada tanggal 8 Juli 1912 yang diikuti oleh anggota Liga Balkan lainnya 10 hari kemudian. Dalam perang ini, pasukan Ottoman menderita kekalahan besar terhadap Liga Balkan. Bulgaria berhasil mengepung Adrianople dan bergerak ke Konstantinopel (ibukota Ottoman) sementara Serbia memasuki Makedonia dan bergabung dengan pasukan Montenegro menuju Skopje serta berhasil merebut Albania dari tangan Ottoman. Tanggal 3 Desember 1912, perundingan perdamaian hendak diselenggarakan di London, namun kudeta dari kaum Turki Muda kemudian menyebabkan perang semakin berlarut-larut, namun sudah jelas Ottoman berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Perang Balkan I kemudian diakhiri melalui perjanjian yang ditandatangani di London pada tanggal 30 Mei 1913 yang hasilnya adalah kejatuhan sebagian besar wilayah Ottoman di Balkan kepada Liga Balkan selaku pemenang perang. Albania mendapatkan kemerdekaan, Makedonia dibagi antar anggota Liga Balkan.
Meski demikian, hasil dari Perang Balkan I tidak memuaskan pihak-pihak yang terlibat dan kemudian meletupkan Perang Balkan II pada Juni 1913. Dalam perang ini posisi aliansi Balkan sudah terpecah belah. Bulgaria merasa tidak puas dengan hasil yang diterima dari Perang Balkan I kemudian meletupkan Perang Balkan II. Sebelumnya Bulgaria membangun aliansi baru dengan Rumania. Aliansi ini dibentuk karena Rumania bersikap netral selama Perang Balkan I dan dipandang tidak mengancam kepentingan Bulgaria di wilayah Balkan. Yunani dan Serbia merasa tidak puas atas tuntutan Bulgaria yang meminta daerah-daerah strategis di kawasan Balkan. Kedua negara tersebut kemudian meninggalkan Albania dan bersiap menghadapi kemungkinan ancaman Bulgaria. Sementara itu Rusia sebagai penyokong Liga Balkan melawan Ottoman mulai dihadapkan pada situasi yang cukup sulit khususnya pertentangan antara Serbia dan Bulgaria. Rusia berusaha agar sekutu-sekutu slavianya tidak saling bertentangan (kemungkinan untuk tujuan Pan Slavianisme) mencoba untuk meredakan ketegangan antara Serbia dan Bulgaria namun kemajuan yang dilakukan Rusia dirasa sangat lambat. Api peperangan kemudian terlanjur berkobar ketika Bulgaria secara tiba-tiba menyerbu posisi pasukan Serbia dan Yunani. Perang Balkan II pecah.
Peperangan antara Bulgaria melawan pasukan Serbia-Yunani segera diikuti oleh negara-negara lain di sekitarnya. Rumania segera memobilisasi pasukan dan memasuki arena perang begitu pula Ottoman yang meskipun mengalami kekalahan dalam Perang Balkan I namun kembali ikut serta dalam Perang Balkan II. Bulgaria sendiri pada akhirnya mendapati negaranya berperang dengan semua pihak yang terlibat meninggalkannya sendirian tanpa aliansi. Rusia sendiri bersikap tidak membantu Bulgaria yang kemudian membuat Bulgaria kecewa (alasan utama Bulgaria memilih bergabung dengan Blok Sentral dalam Perang Dunia I). Rumania sendiri yang sebelumnya mengikat perjanjian dengan Bulgaria kemudian berbalik melawan Bulgaria setelah tuntutannya atas kawasan Dorbuja sebuah kawasan di Bulgaria Utara sebagai ganti atas penaklukan Bulgaria dalam Perang Balkan I. Rusia sendiri kemudian lebih memilih untuk memihak Rumania dengan harapan Rumania mau bergabung dengan Tripple Entente (persekutuan Prancis, Rusia dan Inggris). Rusia juga kemudian menjadikan Serbia sebagai negara protektoratnya dan meninggalkan Bulgaria berperang sendirian melawan Serbia, Yunani dan Rumania yang ditambah dengan masuknya Ottoman yang ingin merebut kembali Adrianople dari tangan Bulgaria.
Dikepung dari segala sisi dan ditinggalkan oleh satu-satunya negara besar pendukungnya (Rusia), Bulgaria akhirnya mengalami kekalahan telak dalam Perang Balkan II. Perang Balkan II kemudian diakhiri melalui perjanjian Bucharest 1913. Namun perjanjian Bucharest ternyata justru tidak membawa perdamaian di kawasan Balkan. Sekalipun Perang Balkan II sudah berakhir namun ketegangan di kawasan Balkan diikuti dengan intervensi dari 2 kutub politik dunia (Tripple Alliance dan Tripple Entente) membuat perdamaian semakin menjauh. Bulgaria sendiri yang kemudian merasa ditinggalkan oleh Rusia akhirnya mencari perlindungan dan pertolongan dari salah satu kekuatan dunia saat itu yaitu Kekaisaran Austria-Hungaria, anggota Tripple Alliance dan sekutu terdekat Kekaisaran Jerman (Reich Kedua). Austria Hungaria sendiri sejak pecahnya Perang Balkan berusaha untuk menanamkan pengaruhnya di kawasan Balkan dimulai dengan campur tangannya membentuk negara Albania merdeka yang mana tindakan tersebut dipandang Serbia sebagai tantangan bagi pengaruhnya. Serbia sendiri setelah mengalahkan Bulgaria memandang masuknya Austria Hungaria dan dukungannya terhadap Bulgaria menjadi halangan bagi cita-cita Serbia Raya dan dengan dukungan Rusia kemudian semakin memusuhi Austria Hungaria.
Bibit-bibit peperangan baru mulai bersemi dan akhirnya akan menyeret dunia dari sekedar konflik di satu kawasan menjadi pertentangan yang bersifat global. Perang Dunia I yang berlangsung selama kurang lebih 4 tahun adalah buah yang dihasilkan dari pertentangan politik antara negara-negara kawasan dan negara-negara kuat di kawasa Balkan. Austria Hungaria dan Rusia bersama Serbia dan Bulgaria yang nantinya diikuti oleh Jerman, Kekaisaran Ottoman, Inggris, Prancis, Italia dan bahkan juga Jepang (teater koloni Jerman di Asia-Pasifik) yang menjadikan Balkan sebagai trigger dari konflik global pertama dalam sejarah umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar